Pada tanggal 26 April 2023, seluruh pegawai di UIN Raden Mas Said melangsungkan kegiatan halal bi halal. Halal bi halal sendiri, secara tradisi, adalah kegiatan antar individu untuk bertemu, saling berjabat tangan, dan memberikan maaf.
Kegiatan halal bi halal dimulai pada pukul 08.30 WIB dan bertempat di Grha UIN Raden Mas Said Surakarta. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh jajaran pimpinan dan civitas akademik di UIN Raden Mas Said Surakarta.
Acara halal bi halal diawali dengan laporan yang disampaikan oleh Bapak Drs. Luthfi Hamid. Pada kesempatan tersebut Pak Kepala Biro Administrasi, Umum, Perencenaan dan Keuangan menyampaikan beberapa capaian yang telah dilakukan oleh Rektor UIN Raden Mas Said. Salah satunya adalah terkait dengan keberhasilan dari UIN bertransformasi dengan begitu cepat. Perubahan itu masih akan dilanjutkan hingga nanti UIN dapat menjadi PTN-BH atau Perguruan Tinggi Berbadan Hukum.
Selanjutnya peserta mengikuti arahan dari Prof. Dr. Mudofir. M.A. selaku Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta. Prof. Mudofir menekankan bahwa kebaikan harus terus berlanjut, harus disemai dan dijadikan agenda prioritas. UIN, menurut Baak Rektor UIN Raden Mas Said, adalah self organisme yang hidup, yang oleh sebab itu maka sel-sel baru harus terus tumbuh. Jika sel hidup itu positif maka pertumbuhannya pun akan positif. Pertumbuhan positif tersebut adalah ikhtiar agar UIN Raden Mas Said Surakarta bisa terus tumbuh berkembang dan memberi sumbangsih terbaik bagi Indonesia.
Pada acara puncak halal bi halal UIN Raden Mas Said Surakarta menghadirkan Prof. Dr. Bambang Setiaji, M.Si. Beliau adalah Rektor Universitas Muhammadiyah Kalimantan selama 5 periode.
Prof. Dr. Bambang dengan pengalaman dan pengetahuannya yang luas menyampaikan tentang rumusan apa itu bangsa. Bangsa itu, tuturnya, tidak hanya sekedar jumlah penduduk, tetapi juga berisikan kenyataan sosial lainnya yang tidak kalah penting harus diperhatikan. Karena dengan begitulah maka konteks taaruf yang diharapkan bisa diilhami secara penuh.
Prof. Dr. Bambang lantas menutup presentasinya dengan harapan bahwa ke depan Indonesia dapat menjawab tantangan itu dengan menjadi bangsa yang dipenuhi oleh umat terbaik. Dengan banyaknya umat terbaik maka akan menciptakan aparatur yang bersih, pimpinan perusahaan yang bersih dan aktivis yang bersih. Dengan begitu akhirnya akan terwujud ekonomi yang maju, teknologi yang berkembang, dan bangsa kaya.
Acara kemudian ditutup dengan membacakan ikrar halal bi halal dan doa. Selepas ikrar dan doa seluruh peserta kemudian diatur untuk bisa saling bersalaman secara kesuluruhan sembari diiringi lagu shalawat. /Amal